0 - 9 | A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Caffein

 

Berawal dari album kompilasi Indie Ten yang menyuguhkan Padi, Cokelat, Wong dan tujuh band lainnya, Caffeine mampu menarik perhatian. Caffeine yang beranggotakan Rudy (vokal), Beny (gitar), Danny (gitar), Daniel (keyboard), Yandi (bass) dan Yudi (drum) merilis debut album ‘Hijau’ dengan mengandalkan single “Hidupku Kan Damaikan Hatimu”.Perjalanan Caffeine menembus indutri rekaman tidaklah semudah yang dibayangkan. Mereka seakan kenyang mendapat penolakan dari bebagai record label yang mereka sambangi. Akhirnya melalui label New Metro, Caffeine merilis album perdananya ‘Hijau’.

 

Terbentuk di Bandung pada 15 Juni 1995, Alexandra J Wuisan, Ajo, Agung, Ebi dan Aji merupakan formasi awal band ini. Sebelumya band ini bernama Lollypop. Setelah itu namanya diganti menjadi Cherry Bombshell dan sempat merilis album dalam bentuk kaset dengan produksi sendiri. Single album berjudul Eksperimen yang hanya berisi dua lagu. Setelah mini album yang hanya diproduksi 500 copy kaset, Cherry Bombshell mendapatkan perusahaan rekaman PT. Indosemar Sakti (Bulletin Musik) atas bantuan agen di Jakarta.Saat akan memulai rekaman, Alexandra memutuskan keluar dari band karena dia harus meneruskan pendidikannya di Hongkong.

 

Chrisye

 

Bagi pecinta musik Indonesia, nama Chrisye pasti tidak asing lagi di telinga. Chrisye lahir pada 16 September 1949, mengenal musik sejak kecil. Menjelang lulus sekolah dasar, ayahnya membelikan gitar. Dipandu buku teknik bermain gitar, Chrisye mulai belajar bermain gitar secara otodidak. Untuk latihan, Chrisye biasa mendengarkan permainan gitar Les Paul. Waktu itu Chrisye belum berangan - angan jadi penyanyi. Waktu di SMA PSKD Jakarta, Chrisye mengalami kegairahan bermusik. Kepala sekolahnya mendukung semua kegiatan seni. Disitu pula, untuk pertama kalinya Chrisye manggung.

 

80-an Rocks! Kalau orang lain tergila-gila dengan musik-musik di era 60 sampai 70-an, maka lima anak muda Lembu Wiworo Jati, Vincent Rompies, Sukma Perdana, Cliffton Rompies dan Dedi Desta malah terpesona dengan musik era 80-an. Dengan membawa tren digital elektronik, serba gemerlap, serta ciri rock yang lunak. Iseng-iseng mereka pun sepakat untuk membentuk band dengan nama Clubeighties di tahun 2001. Awalnya mereka hanya ingin menjawab kerinduan telinga dan jiwa orang muda Indonesia terhadap corak musik rock dekade 1980-an yang berbau elektronis tapi manis.

 

Cokelat

 

Grup yang dibentuk tanggal 25 Juni 1996 ini hadir dengan spontanitas dan semangat yang sangat tinggi. Berawal di kampus di STISI Bandung, Cokelat memulai karir lewat pementasan-pementasan kampus. Saat itu menjelang pertengahan tahun 1996, Cokelat yang diperkuat oleh Robert (gitar), Kikan (vokal), Bernard (gitar), Ronny (bas) dan Deden (dram) menonjol lewat musik-musik bercorak rock alternatif dan sering membawakan nomor-nomor milik Alanis Morissette dan The Cranberries. Cokelat dipilih karena disukai semua orang, dan musik mereka yang cepat akrab dengan telinga memang menjadikan Cokelat sebagai salah satu band Indonesia yang disukai.